BAB I
Pendahuluan
I.1.
Latar Belakang
Prinsip umum
pencahayaan adalah bahwa cahaya yang berlebihan tidak akan menjadi lebih baik.
Penglihatan tidak menjadi lebih baik hanya dari jumlah atau kuantitas cahaya
tetapi juga dari kualitasnya. Kuantitas dan kualitas pencahayaan yang baik
ditentukan dari tingkat refleksi cahaya dan tingkat rasio pencahayaan pada
ruangan.
Keutungan-keuntugan penerangan yang
baik yaitu:
·
Peningkatan produksi
·
Peningkatan kecermatan
·
Terjaminya kesehatan
·
Suasana lebih nyaman
Penerangan suatu rumah
tinggal pertama-tama harus nyaman, tidak melelahkan mata dan juga tidak
melebihi batas terang sehingga masih terdapat bayangan yang mempengaruhi indera
pengelihatan. Selain itu juga kuat intesitas penerangan harus nyaman dan tidak
menyilaukan mata, perbedaan intensitas penerangan yang terlalu besar antara
bidang kerja dan sekelilingnya harus dihindari, karena akan memerlukan daya
penyesuaian mata yang terlalu besar sehingga melelahkan (P.van Harten,1974).
Faktor –faktor yang mempengaruhi
pemilihan sistem penerangan yang sebaiknya digunakan:
- · Intensitas penerangan di dalam rumah
- · Intensitas penerangan dalam ruangan secara umum
- · Biaya instalasi
- · Biaya pemakaian energi
- · Biaya pemilihan instalasi, seperti untuk penggantian lampu-lampu.
Maka dari itu dibuatlah sebuah standart yang dikenal sebagai
standart SNI 03-6197-2000 yang bertujuan sebagai acuan dalam pencahayaan pada
bangunan untuk memperoleh sistem pencahayaan dan pengoperasian yang optimal
sehingga penggunaan energi dapat efisien tanpa harus mengurangi atau mengubah
fungsi bangunan, kenyamanan dan produktivitas kerja huni serta mempetimbangkan
aspek biaya. Dengan menghitung intensitas
pencahayaan setiap ruangan akan didapat data-data yang akan di evaluasi sebagai
parameter untuk kualitas intensiatas
pencahayaan yang mengacu pada standard SNI tersebut.