Motor listrik merupakan sebuah alat elektronika yang
bekerja dengan menggunakan energi listrik agar dapat menggerakan suatu mesin-mesin yang bergerak dan untuk
dapat digunakan pada sebuah peralatan pabrik atau industri lainnya. Motor-motor
listrik itu sendiri merupakan salah satu bagian yang penting sebagai penunjang
utama pada bidang dunia pabrik dan industri.
Proses generatorpun sama halnya dengan bagian dari alat
listrik yakni generator, pada motor listrik itu sendiri memiliki
belitan-belitan kawat pada bagian-bagian nya, yakni rotor pada bagian yang
bergerak dan stator bagian motor yang diam. Agar mendapatkan fluksi, belitan
tersebut akan dihubungkan ke sumber arus listrik. Arus listrik yang diberikan
akan mengalir kedalam bagian belitan dan akan menimbulkan suatu induksi yang
berada pada bagian rotor. Belitan yang berada pada rotor tersebut merupakan
suatu rangkaian tertutup, sehingga tegangan yang diinduksikan ini akan
menghasilkan suatu arus listrik. Dengan adanya fluksi dan arus listrik ini akan
timbul gaya dorong yang dialami oleh kawat-kawat belitan rotor yang menyebabkan
rotor tersebut akan berputar. Hal tersebut dikarenakan adanya arus yang
menginduksikan tegangan pada rotor, maka pada proses yang dialami tersebut
motor tersebut dinamakan motor induksi.
Adapun bagian yang dimiliki oleh motor induksi, yang
terbagi menjadi dua macam yakni :
a.
Rotor jangkar
Rotor itu sendiri terdiri dari suatu batang
tembaga yang dihubungkan melalui hubung singkat phasa pada ujungnya melalui
sebuah panel atau cincin yang terbuat dari beberapa bahan yang sama dengan
batang-batang kawat di tembaga tersebut, sehingga pada batang kawat tersebut
berbentuk seperti jangkar.
b. Rotor belitan
pada bagian ini belitan-belitan rotor terdiri dari tiga buah cincin
tembga dan melalui cincin cincin tembaga ini dihubungkan ke tahanan luar.
Tahanan ini digunakan untuk mengatur arus yang mengalir pada bagian rotor. Hal
ini berguna agar dapat memperkecil suatu nilai arus dalam bagian rotor pada
saat start dan pada saat mengatur perputaran.
Pada proses pengoprasiannya motor-motor tersebut
diharapkan dapat bekerja semaksimal mungkin, tanpa mengalami kerusakan. Salah
satu cara yang dipakai agr mencegah terjadinya kerusakan pada motor-motor yang
diakibatkan gangguan adalah dengan mengamankan motor dari penyebab gangguan
tersebut. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut maka pada jaringan distribusi
tenaga listrik dapat digunakan sebagai sistem pengaman yang tepat, baik
terhadap jaringan distribusi maupun terhadap motor – motor listrik tersebut.
Dalam suatu sistem kelistrikan mustahil untuk
mendapatkan kondisi sistem yang sempurna tanpa adanya gangguan sedikitpun.
Untuk itu diperlukan suatu peralatan proteksi untuk dapat melindungi suatu
sistem dari suatu gangguan yang luas atau dengan kata lain kita harus
meminimalisir danmpak gangguan tersebut.
Gangguan yang biasanya dijumpai pada suatu sistem kelistrikan suatu
pabrik yakni :
1. Hubung singkat,baik antara phasa
ke phasa atau antara phasa ke tanah/ground.
2. Kelebihan beban pada motor ataupun generator
3. Ketidak seimbangan pada motor dan generator