Sunday, September 16, 2018

Bagian Bagian dari Mikrokontroler

Berikut ini adalah bagian – bagian utama dari suatu Mikrokontroler, yaitu:


1.         Register
           Register merupakan suatu tempat penyimpanan (variable) bilangan bulat yang terdiri dari 8 atau 16 bit. Pada umumnya register memiliki jumlah yang banyak, masing-masing ada yang memiliki fungsi khusus dan ada pula yang memiliki fungsi atau kegunaan secara umum. Register yang memiliki fungsi secara khusus misalnya register timer yang berisi data penghitungan pulsa untuktimer, atau register pengatur mode operasi counter (penghitung pulsa). Sedangkan register yang memiliki fungsi umum digunakan untuk menyimpan data sementara yang ­­­­­­­­­­­­­­­­­­diperlukan untuk proses penghitungan dan proses operasi mikrokontroler.
            Register dengan fungsi umum sangat dibutuhkan dalam sistem mikrokontroler karena mikrokontroler hanya mampu melakukan operasi aritmetik atau logika hanya pada satu atau dua operand saja, sehingga untuk operasi-operasi yang melibatkan banyak variabel harus dimanipulasi dengan menggunakan variabel-variabel register umum.

2.         Accumulator
            Merupakan salah satu register khusus yang berfungsi sebagai operand umum proses aritmetika dan logika.


3.         Program Counter
Merupakan salah satu register khusus yang berfungsi sebagai pencacah / penghitung eksekusi program mikrokontroler.

4.         ALU (Arithmetic and Logic Unit)
            ALU memiliki kemampuan dalam mengerjakan proses-proses aritmatika (penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian) dan operasi logika (misalnya AND, OR, XOR, NOT) terhadap bilangan bulat 8 atau 16 bit.

5.         Clock Circuits
            Mikrokontroler merupakan rangkaian logika sekuensial, dimana proses kerjanya berjalan melalui sinkronisasi clock. Oleh karena itu diperlukan clock circuits yang menyediakan clock untuk seluruh bagian rangkaian.

6.         Internal ROM (Read Only Memory)
            Merupakan  memori penyimpan data dimana data tersebut tidak dapat diubah atau dihapus (hanya dapat dibaca). ROM biasanya diisi dengan program untuk dijalankan oleh mikrokontroler segera setelah power dihidupkan. Data dalam ROM tidak dapat hilang meskipun power dimatikan karena bersifat non volatile.

7.         Stack Pointer
            Stack merupakan bagian dari RAM yang memiliki metode penyimpanan dan pengambilan data secara khusus. Data yang disimpan dan dibaca tidak dapat dilakukan dengan cara acak karena data yang dituliskan ke dalam stack yang berada pada urutan yang terakhir merupakan data yang pertama kali dibaca kembali. Stack Pointer berisi offset dimana posisi data stack yang terakhir masuk (atau yang pertama kali dapat diambil).


8.         I/O (Input/Output) Ports
            Merupakan sarana yang digunakan oleh mikrokontroler untuk mengakses peralatan-peralatan lain di luar sistem. I/O Port berupa pin-pin yang dapat berfungsi untuk mengeluarkan data digital ataupun sebagai masukan data eksternal.

9.         Interrupt Circuits
            Adalah rangkaian yang memiliki fungsi untuk mengendalikan sinyal-sinyal interupsi baik internal maupun eksternal. Adanya sinyal interupsi akan menghentikan eksekusi normal program mikrokontroler untuk selanjutnya menjalankan sub-program untuk melayani interupsi tersebut.
Diagram blok di atas tidak selalu sama untuk setiap jenis mikrokontroler. Beberapa mikrokontroler menyertakan rangkaian ADC (Analog to Digital Converter) di dalamnya, ada pula yang menyertakan port I/O serial disamping port I/O paralel yang sudah ada.

10.     Internal RAM (Random Acces Memory)
            Merupakan memori penyimpan data dimana data tersebut dapat diubah atau dihapus. RAM biasanya berisi data-data variable dan register. Data yang tersimpan pada RAM bersifat volatile yaitu akan hilang bila catu daya  yang terhubung padanya dimatikan.